Sepertinya Israel dan sekutunya sudah sangat menguasai media, terutama
media-media yang kelas internasional, semuanya sudah dipegang oleh
Israel dan Barat, sehingga Media yang seharusnya lugas pun kini sudah
tidak jujur lagi. Media besar sekelas CNN saja terlibat dalam pesan
poilitik.
Berikut berita Eramuslim [1], beberapa diantara ketidakjujuran Media
barat [2]...
!! Setelah BBC, Giliran CNN "Tertangkap Basah" !!
Pemberitaan media Barat [3] yang menghembuskan isu kecurangan dalam
pemilu Iran dan situasi kisruh pasca pemilu Iran yang cenderung
tendensius, memaksa pemerintah Iran bersikap tegas terhadap
media-media asing tersebut. Ketegasan pemerintah Iran itu bukan tanpa
alasan karena terbukti beberapa media asing telah menyiarkan informasi
yang tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya terjadi di lapangan,
terutama dalam aksi-aksi massa yang terjadi di Iran.
Setelah BBC, kini giliran CNN yang "tertangkap basah" menyiarkan
informasi yang menyesatkan. Dalam siaran hari Rabu kemarin, CNN
menayangkan wawancara lewat telepon dengan seorang perempuan yang
disebut berada di tengah-tengah aksi protes yang berlangsung di depan
gedung parlemen Iran di kota Teheran.
Dalam wawancara, perempuan yang menjadi nara sumber CNN itu
menceritakan seolah-olah situasi di lokasi unjuk rasa dalam keadaan
gawat karena tindakan represif aparat keamanan Iran terhadap para
pengunjuk rasa. "Situasinya sudah seperti pembantaian" kata si nara
sumber CNN yang tidak disebutkan namanya. Menurut si nara sumber,
aparat kepolisian Iran sudah bersikap kasar, memukuli para pengunjuk
rasa dan menembaki mereka seperti binatang.
CNN tidak tahu bahwa televisi Iran, Press TV merekam wawancara itu dan
Press TV juga punya hasil liputan aksi unjuk rasa di depan gedung
parlemen yang oleh nara sumber CNN disebut ricuh dan suasanya seperti
"pembantaian".
Press TV membandingkan antara laporan nara sumber CNN dan hasil
liputan Press TV sendiri dan menayangkannya satu hari kemarin. Hasil
perbandingan itu menunjukkan bahwa laporan nara sumber CNN ternyata
tidak sesuai dengan fakta di lapangan yang terekam Press TV. Dalam
aksi unjuk rasa tersebut, tidak terjadi keributan seperti yang
digambarkan nara sumber CNN.
Pembawa acara Press TV di akhir liputan itu menantang CNN dan
jaringan media Barat [4] lain untuk membuktikan kalau semua berita
yang disiarkannya berasal dari sumber-sumber yang bisa dipercaya dan
mendesak press Barat untuk tidak membuat laporan yang provokatif dan
menghasut.
Fakta ini menjadi tamparan bagi CNN, media massa kebanggaan AS itu.
CNN sendiri belum memberikan penjelasan apakah ia sudah dibohongi oleh
orang yang disebut sebagai nara sumbernya itu atau CNN sudah dengan
sengaja membuat wawancara telepon palsu dengan tujuan untuk
menampilkan bahwa wajah Iran dengan kekerasan.
Sebelum ini, media Inggris BBC juga memuat foto hasil rekayasa
pelaksanaan kampanye pemilu presiden di Iran. Seorang blogger berhasil
membongkar kebohongan BBC yang menggunakan foto kampanye Ahmadinejad
dengan massa yang jumlahnya banyak
(http://whatreallyhappened.com/IMAGES/iran_protest_rally_lie1.jpg).
Foto itu dipotong sedemikian rupa (foto hasil rekayasa:
http://whatreallyhappened.com/IMAGES/iran_protest_rally_lie2.jpg) dan
diberi keterangan foto seolah-olah massa yang banyak itu adalah massa
Mir Mousavi. Blogger tersebut memuat pemalsuan foto yang dilakukan BBC
di situs http://whatreallyhappened.com/WRHARTICLES/iranprop.php
Setelah kebohongannya terbongkar, BBC memuat ralat foto tersebut yang
dipasang di bagian paling bawah berita utama. (lihat di
http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/8104362.stm)
Sebelum pelaksanaan pemilu, BBC berbahasa Farsi dalam siarannya
berusaha menggembosi pelaksanaan pemilu di Iran dengan memprovokasi
rakyat Iran agar tidak datang ke tempat-tempat pemungutan suara. Dalam
sebuah siaran yang provokatif, seorang presenter BBC bahkan
mengatakan, "Dari pada pergi ke TPS, lebih baik anda berkumpul di
rumah menikmati Qormeh Sabzi, atau pergi berlibur". BBC juga
berulangkali melakukan agitasi dengan menyebutkan bahwa telah terjadi
kecurangan dalam pemilu dan menyebut aksi massa di Iran sebagai cikal
bakal revolusi beludru seperti yang terjadi di Cekoslavakia.
Akibatnya, Iran mengusir wartawan BBC. Tindakan serupa dilakukan Iran
terhadap stasiun televisi Al-Arabiya yang dianggap menyiarkan laporan
yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Matthew Cassel, asistan editor di situs Electronic Intifada-situs
independen yang berkomitmen dengan informasi-informasi tentang
Palestina-dalam editorialnya, mengkritik cara media Barat [5] meliput
situasi terkini di Iran. Ia mengecam media Barat [6] yang tidak
independen dan bisa diperalat oleh pemerintahnya untuk membuat sebuah
pemberitaan pada publik. Media di negara-negara Barat, yang mengklaim
menghormati kebebasan press, kerap membuat pemberitan sesuai pesanan
dan selera pemerintahan negara asal media bersangkutan.
(ln/prtv/irib/bbc/EI)
http://www.eramuslim
[7].com/berita/dunia/setelah-bbc-giliran-cnn-tertangkap-basah.htm
Links:
------
[1] http://asrofi.web.id/tag/eramuslim/
[2] http://asrofi.web.id/tag/media-barat/
[3] http://asrofi.web.id/tag/media-barat/
[4] http://asrofi.web.id/tag/media-barat/
[5] http://asrofi.web.id/tag/media-barat/
[6] http://asrofi.web.id/tag/media-barat/
[7] http://asrofi.web.id/tag/eramuslim/
http://asrofi.web.id/barat-islam-dan-media/
________________________________________________________
You have subscribed to these e-mail notices about new posts to the blog.
If you want to change your settings or unsubscribe, please visit:
?code=e2195328199ce2895472161251654b05&addr=asrofism.post-123_qwerty%40blogger.com&
No comments:
Post a Comment